Senin, Januari 28, 2008

Operator

Waktu saya masih amat kecil, ayah sudah memiliki telepon di rumah kami. Inilah telepon masa awal, warnanya hitam, di tempelkan di dinding, dan kalau mau menghubungi operator, kita harus memutar sebuah putaran dan minta disambungkan dengan nomor telepon lain. Sang operator akan menghubungkan secara manual.

Dalam waktu singkat, saya menemukan bahwa , kalau putaran di putar, sebuah suara yang ramah, manis, akan berkata,
"Operator" - Dan si operator ini maha tahu.

Ia tahu semua nomor telepon orang lain.!
Ia tahu nomor telepon restoran, rumah sakit, bahkan nomor telepon toko kue di ujung kota.

Pengalaman pertama dengan sang operator terjadi waktu tidak ada seorangpun dirumah, dan jempol kiri saya terjepit pintu. Saya berputar putar kesakitan dan memasukkan jempol ini kedalam mulut tatakala saya ingat ....operator!! Segera saya putar bidai pemutar dan menanti suaranya.
"Disini operator..."
"Jempol saya kejepit pintu..." kata saya sambil menangis. Kini emosi bisa meluap, karena ada yang mendengarkan.
"Apakah ibumu ada di rumah ? " tanyanya.
"Tidak ada orang"
"Apakah jempolmu berdarah ?"
"Tidak , cuma warnanya merah, dan sakiiit sekali"
"Bisakah kamu membuka lemari es?" tanyanya.
"Bisa, naik di bangku"
"Ambillah sepotong es dan tempelkan pada jempolmu..."

Sejak saat itu saya selalu menelpon operator kalau perlu sesuatu.
Waktu tidak bisa menjawab pertanyaan ilmu bumi, apa nama ibu kota sebuah Negara, tanya tentang matematik. Ia juga menjelaskan bahwa tupai yang saya tangkap untuk dijadikan binatang peliharaan, makannya kacang atau buah.

Suatu hari, burung peliharaan saya mati. Saya telpon sang operator dan melaporkan berita duka cita ini.

Ia mendengarkan semua keluhan, kemudian mengutarakan kata kata hiburan yang biasa diutarakan orang dewasa untuk anak kecil yang sedang sedih. Tapi rasa belasungkawa saya terlalu besar. Saya tanya,
"Kenapa burung yang pintar menyanyi dan menimbulkan sukacita sekarang tergeletak tidak bergerak di kandangnya ?"
Ia berkata pelan,
"Karena ia sekarang menyanyi di dunia lain..." Kata-kata ini - tidak tahu bagaimana - menenangkan saya.

Lain kali saya telpon dia lagi.
"Disini operator "
"Bagaimana mengeja kata kukuruyuk?"

Kejadian ini berlangsung sampai saya berusia 9 tahun. Kami sekeluarga kemudian pindah kota lain. Saya sangat kehilangan "Disini operator"

Saya tumbuh jadi remaja, kemudian anak muda, dan kenangan masa kecil selalu saya nikmati. Betapa sabarnya wanita ini. Betapa penuh pengertian dan mau meladeni anak kecil.

Beberapa tahun kemudian, saat jadi mahasiswa, saya studi trip ke kota asal.
Segera sesudah saya tiba, saya menelpon kantor telepon, dan minta bagian "operator"

"Disini operator," Suara yang sama. Ramah tamah yang sama.  Saya tanya,
"Bisa ngga eja kata kukuruyuk" Hening sebentar. Kemudian ada pertanyaan,
"Jempolmu yang kejepit pintu sudah sembuh khan?"  Saya tertawa.
"Itu Anda.... Wah waktu berlalu begitu cepat ya"
Saya terangkan juga betapa saya berterima kasih untuk semua pembica raan waktu masih kecil. Saya selalu menikmatinya. Ia berkata serius,
"Saya yang menikmati pembicaraan dengan mu. Saya selalu menunggu nunggu kau menelpon"

Saya ceritakan bahwa, ia menempati tempat khusus di hati saya. Saya bertanya apa lain kali boleh menelponnya lagi.
"Tentu, nama saya Saly"

Tiga bulan kemudian saya balik ke kota asal. Telpon operator. Suara yang sangat beda dan asing. Saya minta bicara dengan operator yang namanya Saly.

Suara itu bertanya "Apa Anda temannya?"
"Ya teman sangat lama"
"Maaf untuk kabarkan hal ini, Saly beberapa tahun terakhir bekerja paruh waktu karena sakit-sakitan. Ia meninggal lima minggu yang lalu..."

Sebelum saya meletakkan telepon, tiba tiba suara itu bertanya, "Maaf, apakah Anda bernama Paul ?"
"Ya "
"Saly meninggalkan sebuah pesan buat Anda. Dia menulisnya di atas sepotong kertas, sebentar ya....."

Ia kemudian membacakan pesan Saly, "Bilang pada Paul, bahwa IA SEKARANG MENYANYI DI DUNIA LAIN... Paul akan mengerti kata kata ini...."

Saya meletakkan gagang telepon. Saya tahu apa yang Saly maksudkan.

Jangan sekali sekali mengabaikan, bagaimana Anda menyentuh hidup orang lain!!

Jumat, Januari 18, 2008

Tuhan Teramat Mencintai Kita

Kadang kita bertanya dalam hati dan menyalahkan Tuhan?
apa yang telah saya lakukan sampai saya harus mengalami kejadian buruk ini semua ?? atau ? kenapa Tuhan membiarkan ini semua terjadi pada saya ??

Here is a wonderful explanation...
Seorang anak memberitahu ibunya kalau segala sesuatu tidak berjalan seperti yang dia harapkan. Dia mendapatkan nilai jelek dalam raport, putus dengan pacarnya, dan sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.

Saat itu ibunya sedang membuat kue, dan menawarkan apakah anaknya mau mencicipinya,dengan senang hati dia berkata,
"Tentu saja mom, I love your cake.?"
"Nih, cicipi mentega ini,?" kata Ibunya menawarkan.
"Yaiks,?" ujar anaknya.
"Bagaimana dgn telur mentah ??"
"You are kidding me, Mom.?"
"Mau coba tepung terigu atau baking soda ??"
"Mom, semua itu menjijikkan.?"

Lalu Ibunya menjawab,
"ya, semua itu memang kelihatannya tidak enak jika dilihat satu per satu. Tapi jika dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, akan menjadi kue yang enak.?"

Tuhan bekerja dengan cara yang sama.
Seringkali kita bertanya kenapa Dia membiarkan kita melalui masa-masa yang sulit dan tidak menyenangkan?
Tapi Tuhan tahu jika Dia membiarkan semuanya terjadi satu per satu sesuai dgn rancangan-Nya, segala sesuatunya akan menjadi sempurna tepat pada waktunya.

Kita hanya perlu percaya proses ini diperlukan untuk menyempurnakan hidup kita.
Tuhan teramat sangat mencintai kita.
Tuhan mengirimkan bunga setiap musim semi, sinar matahari setiap pagi.
Setiap saat kita ingin bicara, Dia akan mendengarkan.
Dia ada setiap saat kita membutuhkanNya,
Dia ada disetiap tempat, dan
Dia memilih untuk berdiam di hati kita.

Please share to your lovely friends.....
I already did...

Persahabatan

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah. Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati bisa mengatasi cobaan itu bahkan bertumbuh bersama karenanya.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan,didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, justru karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa adanya.

Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain,tetapi justru ia beriinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

Kerinduannya adalah menjadi bagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egoistis.

Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya.

Beberapa hal seringkali menjadi penghancur persahabatan antara lain:
1. Masalah bisnis UUD (Ujung-Ujungnya Duit)
2. Ketidakterbukaan
3. Kehilangan kepercayaan
4. Perubahan perasaan antar lawan jenis
5. Ketidak setiaan.

Tetapi penghancur persahabatan ini telah berhasil dipatahkan oleh sahabat-sahabat yang teruji kesejatian motivasinya.

Renungkan:
Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.
"Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita." - Anonim -


Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ??
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??
Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satu pun yang dapat anda berikan ??
Merekalah sahabat-sahabat anda.
Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.

Senin, Januari 14, 2008

Berapa Besar Bobot Sebuah Doa ?

Louise Redden, seorang ibu kumuh dengan baju kumal, masuk ke dalam sebuah supermarket. Dengan sangat terbata-bata dan dengan bahasa yang sopan ia memohon agar diperbolehkan mengutang. Ia memberitahukan bahwa suaminya sedang sakit dan sudah seminggu tidak bekerja. Ia memiliki tujuh anak yang sangat membutuhkan makan.

John Longhouse, si pemilik supermarket,mengusir dia keluar. Sambil terus menggambarkan situasi keluarganya, si ibu terus menceritakan tentang keluarganya.
"Tolonglah, Pak, Saya janji akan segera membayar setelah aku punya uang." John Longhouse tetap tidak mengabulkan permohonan tersebut.
"Anda tidak mempunyai kartu kredit, anda tidak mempunyai garansi," alasannya.
Di dekat counter pembayaran, ada seorang pelanggan lain, yang dari awal mendengarkan percakapan tadi. Dia mendekati keduanya dan berkata :
"Saya akan bayar semua yang diperlukan Ibu ini."
Karena malu, si pemilik toko akhirnya mengatakan,
"Tidak perlu,Pak. Saya sendiri akan memberikannya dengan gratis. Baiklah, apakah ibu membawa daftar belanja ?"
"Ya, Pak. Ini," katanya sambil menunjukkan sesobek kertas kumal.
"Letakkanlah daftar belanja anda di dalam timbangan, dan saya akan memberikan gratis belanjaan anda sesuai dengan berat timbangan tersebut."

Dengan sangat ragu-ragu dan setengah putus asa, Louise menundukkan kepala sebentar, menuliskan sesuatu pada kertas kumal tersebut, lalu dengan kepala tetap tertunduk, meletakkannya ke dalam timbangan. Mata Si pemilik toko terbelalak melihat jarum timbangan bergerak cepat ke bawah. Ia menatap Pelanggan yang tadi menawarkan si ibu tadi sambil berucap kecil,
"Aku tidak percaya pada yang aku lihat." Si pelanggan baik hati itu hanya tersenyum.
Lalu, si ibu kumal tadi mengambil barang-barang yang diperlukan, dan disaksikan oleh pelanggan baik hati tadi, si Pemilik toko menaruh belanjaan tersebut pada sisi timbangan yang lain. Jarum timbangan tidak kunjung berimbang, sehingga si ibu terus mengambil barang-barang keperluannya dan si pemilik toko terus menumpuknya pada timbangan, hingga tidak muat lagi.

Si Pemilik toko merasa sangat jengkel dan tidak dapat berbuat apa-apa. Karena tidak tahan, Si pemilik toko diam-diam mengambil sobekan kertas daftar belanja si ibu kumal tadi. Dan ia-pun terbelalak. Di atas kertas kumal itu tertulis sebuah doa pendek :
"Tuhan, Engkau tahu apa yang hamba perlukan. Hamba menyerahkan segalanya ke dalam tanganMu."
Si Pemilik Toko terdiam. Si Ibu, Louise, berterimakasih kepadanya, dan meninggalkan toko dengan belanjaan gratisnya. Si pelanggan baik hati bahkan memberikan selembar uang 50 dollar kepadanya.

Si Pemilik Toko kemudian mencek dan menemukan bahwa timbangan yang dipakai tersebut ternyata rusak. Ternyata memang hanya Tuhan yang tahu bobot sebuah doa.

KEKUATAN SEBUAH DOA
Segera setelah anda membaca cerita ini, ucapkanlah sebuah doa. Hanya itu.
Stop pekerjaan anda sekarang juga dan ucapkan sebuah doa untuk dia yang telah mengirimkannya kepada anda.
Lalu, kirimkan cerita ini melalui e-mail ini kepada setiap orang atau sahabat yang anda kenal. Biarlah jaringan ini tidak terputus, karena DOA ADALAH HADIAH TERBESAR DAN TERINDAH YANG KITA TERIMA. Tanpa biaya, tetapi penuh daya guna.

Segalanya dalam Hidup ini adalah Pilihan

Percaya tidak, bahwa sebenarnya tidak ada yang namanya "terpaksa", tidak ada juga yang namanya "nasib buruk", tidak ada sebutan "tidak beruntung", tidak ada seharusnya kalimat "inilah nasibku" - TIDAK ADA! Yang ada adalah (mungkin) kita memilih untuk menjadi "terpaksa", kita menyebut diri kita mengalami "nasib buruk", kita mengeluh karena merasa diri "kurang beruntung", dan barangkali juga kita pasrah dengan keadaan kita dan menyebutnya "nasib".

Ada kisah nyata yang sangat menarik ... puluhan tahun silam.
Tepatnya, pada tgl 23 Juni 1940, lahirlah bayi prematur yang diberi nama Wilma Rudolph, dengan berat hanya 4.5 pon. Bayi ini terlahir di keluarga kulit hitam yang bukan saja dipandang rendah oleh lingkungan masyarakat pada waktu itu - terutama yang berkulit putih, tetapi dia juga berasal dari keluarga miskin - bahkan bisa dibilang melarat, akibat ekonomi yang sedang memburuk (lihatlah ... betapa "tidak beruntungnya" si bayi bukan?).

Setelah si bayi selamat dari masa-masa kritis usia kelahiran prematur, setiap bulan dan tahun-tahun berikutnya, si ibu harus berjuang membantu bayinya bertahan hidup dari berbagai serangan sakit penyakit, mulai dari campak, gondok, jengkering, cacar air, paru, dsb. Bahkan si ibu terpaksa melarikan anaknya ke dokter saat diketahuinya bahwa kaki anaknya yang sebelah kiri menjadi lemah dan tidak keruan bentuknya.

Di tengah kebingungan si ibu ... dokter dengan mantap menegaskan bahwa si anak yang "kurang beruntung" ini harus menerima "nasib"nya sebagai salah satu korban penyakit POLIO yang belum ada obatnya. Dokter mengatakan bahwa anak ini tidak akan bisa disembuhkan, dan tidak akan pernah bisa berjalan.

Si ibu, anehnya, tidak mau begitu saja mau menerima vonis dari dokter. Si ibu MEMILIH dan MEMUTUSKAN untuk mencari jalan keluar bagi masalah yang sedang dihadapi oleh buah hatinya yang mungil tsb. Si ibu akhirnya menemukan sebuah tempat, yaitu RS Meharry, sebuah kampus kedokteran untuk warga kulit hitam di Fisk University di Nsahville. Meskipun si ibu harus menempuh jarak 50 mil untuk menuju RS tsb, hal itu dijalaninya dengan tekun, 2 kali seminggu, selama 4 tahun ... masa-masa sulit itu dijalaninya dengan penuh ketekunan dan pengharapan. Hingga akhirnya si anak dapat belajar berjalan dengan bantuan alat penyanggah kaki dari logam.
Tidak berhenti di sini ... si ibu akhirnya juga belajar bagaimana melanjutkan terapi bagi anaknya di rumah - dikerjakannya terus dengan setia hingga akhirnya, pada saat si anak berusia 12 tahun, ... anak ini, yang tadinya DIVONIS cacat seumur hidup, tidak bisa jalan, lumpuh, sekarang BISA BERJALAN NORMAL ... tanpa alat bantu apa pun.

Rupanya, keuletan dan kegigihan sang ibu, menginspirasi si anak untuk melanjutkan perjuangan hidupnya.
Sekarang, giliran si anak untuk MEMILIH dan MENGAMBIL KEPUTUSAN penting dalam hidupnya.
Kali ini, si anak MEMILIH untuk menjadi seorang atlit :-) .... luar biasa bukan? dari seorang bayi prematur, balita polio, anak cacat, sekarang bercita-cita menjadi atlit - benar-benar "mustahil" menurut ukuran manusia pada umumnya.

Tetapi itulah faktanya ... bahwa sebenarnya hidup ini adalah soal PILIHAN, bukan "nasib".

Semasa remajanya, di sekolah menengah, gadis ini menjadi bintang pemain basket, bahkan sempat memecahkan rekor di negara bagiannya. Lalu ia ganti haluan dengan menjadi seorang pelari. Di usianya yang ke-16 gadis ini sudah berhasil mengikuti Olimpiade dan berhasil meraih medali perunggu. Itu belum seberapa .... Saat Olimpiade di Roma, th 1960, gadis ini menjadi atlit wanita Amerika pertama yang memenangkan 3 medali emas sekaligus (yaitu di lari 100m, 200m, dan estafet 400m).

Bayangkan ... anak polio jadi atlit pelari? ... menang olimpiade lagi, mana mungkin???
Kenyataannya, tidak ada yang tidak mungkin. Semua itu adalah hasil dari PILIHAN HIDUP.

Tidak ada "nasib buruk", tidak ada "terpaksa", tidak ada sebutan "tidak beruntung" ... yang ada adalah, bagaimana kita MEMILIH untuk bertindak atas kejadian / keadaan yang menimpa hidup kita. Memang, kita tidak bisa memilih apakah hal buruk atau hal baik yang menimpa hidup kita ... tetapi, kita bisa MEMILIH dan MENENTUKAN apa yang akan kita perbuat atas hal buruk atau hal baik yang terjadi dalam kehidupan kita.

Inilah saatnya kita belajar untuk MEMILIH ...
Adakah kita MEMILIH untuk "menyerah" terhadap keadaan sekarang, ataukah kita MEMILIH untuk BERJUANG dan terus MAJU dalam kehidupan ini.

Kisah gadis kecil di atas membuktikan kebenaran kalimat bijak yang sudah sering kita dengar:
Dimana ada KEINGINAN di situ ada JALAN
Apakah saat ini hidup kita sedang "mandeg"? - itu berarti kita sedang memilih untuk jadi "mandeg" :-)
Apakah saat ini hidup kita sedang "tertekan"? - itu berarti kita sedang memilih untuk menjadi "tertekan" :-)
Apakah saat ini hidup kita sedang "kosong"? - itu berati kita sendirilah yang memilih untuk jadi "kosong" :-)

JANGAN dilanjutkan ... PILIHLAH jalan lain !!!
Pilihlah untuk hidup yang terus maju dan berkembang.
Pilihlah untuk menjadi bebas, merdeka, dan bersemangat.
Pilihlah untuk hidup yang bukan saja penuh tapi juga berkelimpahan.

Demikian juga dengan kehidupan pelayanan kita ...
JANGAN mau melayani dalam suasana yang hambar, tawar, tanpa semangat, terpaksa, dan sejenisnya.
PILIHLAH untuk melayani dengan semangat, sukacita, berapi-api, berkobar, berkelimpahan, dan berkemenangan.
Ingat, segalanya dalam hidup ini adalah soal PILIHAN.
Pilihan apa yang akan kita ambil?

Jawaban Tuhan

Satu-satunya orang yang selamat dari kecelakaan sebuah kapal terdampar di pulau yang kecil dan tidak berpenghuni. Pria ini segera berdoa supaya Tuhan menyelematkannya, dan setiap hari dia mengamati langit dan mengharapkan pertolongan, tetapi tidak ada sesuatupun yang datang.

Dengan capainya, akhirnya dia berhasil membangun gubuk kecil dari kayu apung untuk melindungi dirinya dari cuaca, dan untuk menyimpan beberapa barang yang masih dia punyai. Tetapi suatu hari, setelah dia pergi mencari makan, dia kembali ke gubuknya dan mendapati gubuk kecil itu terbakar dan asapnya mengepul ke langit. Dan yang paling parah pria itu kehilangan semua miliknya. Dia sedih dan marah pada Tuhan dan berseru: "Tuhan, teganya Engkau melakukan ini padaku?" dia menangis. Pagi-pagi keesokan harinya, dia terbangun oleh suara kapal yang mendekati pulau itu. Kapal itu datang untuk menyelamatkannya.

"Bagaimana kamu tahu bahwa aku di sini?" tanya pria itu kepada penyelamatnya.
"Kami melihat tanda asap yang berasal dari pulau ini", jawab mereka.

Mudah sekali untuk menyerah ketika keadaan menjadi buruk. Tetapi kita tidak boleh goyah, karena Tuhan tetap bekerja didalam hidup kita, juga ketika kita dalam kesakitan dan kesusahan. Ingatlah, ketika gubukmu terbakar, itu adalah "tanda asap" bagi kuasa Tuhan untuk bekerja. Ketika ada kejadian negatif terjadi dalam hidup ini, kita harus berkata pada diri kita sendiri bahwa Tuhan pasti mempunyai jawaban yang positif untuk kejadian tersebut.

Kamu berkata : Itu tidak mungkin.
Tuhan berkata : Tidak ada hal yang mustahil bagiKu. (Lukas 18:27)

Kamu berkata : aku terlalu capai.
Tuhan berkata : Aku akan memberikan kelegaan padamu. (Matius 11:28)

Kamu berkata : Tidak ada seorangpun yang mencintai aku.
Tuhan berkata : Aku mengasihimu. (Yohanes 3:16 ; Yohanes 13:34)

Kamu berkata : Aku tidak bisa meneruskan.
Tuhan berkata : Kasih karuniaKu cukup. (2 Korintus 12:9 ; Mazmur 91 : 15)

Kamu berkata : Aku tidak mengerti.
Tuhan berkata : Aku akan menuntun langkah-langkahmu. (Amsal 3:5-6)

Kamu berkata : Aku tidak bisa melakukannya.
Tuhan berkata : Kamu bisa melakukan semuanya. (Filipi 4:13)

Kamu berkata : Ini tidak berharga.
Tuhan berkata : Itu akan berharga. (Roma 8:28)

Kamu berkata : Aku tidak bisa memaafkanmu.
Tuhan berkata : Aku memaafkanmu. ( 1Yohanes 1:9 ; Roma 8:1)

Kamu berkata : Aku tidak bisa mengatasi.
Tuhan berkata : Aku akan menyediakan kebutuhanmu. (Filipi 4:19)

Kamu berkata : Aku takut.
Tuhan berkata : Aku tidak memberikan padamu roh ketakutan. (II Timotius 1:7)

Kamu berkata : Aku selalu kuatir dan frustasi.
Tuhan berkata : Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaku. (I Petrus 5:7)

Kamu berkata : Aku tidak mempunyai iman yang kuat.
Tuhan berkata : Aku memberi setiap orang iman menurut ukurannya. (Roma 12:3)

Kamu berkata : Aku tidak pandai.
Tuhan berkata : Aku memberikan padamu hikmat. (I Korintus 1:30)

Kamu berkata : Aku merasa sendirian.
Tuhan berkata : Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. (Ibrani 13:5)

Wartakanlah ini pada siapa saja yang membutuhkan, Saya percaya ada saat-saat dimana kita merasa "gubuk" kita terbakar.?(John 1:6)